Jumat, 18 Maret 2016

"Selamat tinggal harapanku, Semoga kita bertemu dimasa yang dituju"

Ku hentikan sejenak langkah panjang nan melelahkan ini,
Masih terlihat samar Bekas harapan yang tersisa diruang hati,
Engkau, sudah terlalu lama membuatku menunggu diruang harap yang menyakitkan, terombang ambing disuasana hati yang semakin tak meyakinkan setiap detiknya, 


Tidak banyak yang bisa aku lakukan untuk keinginan kita agar berwujud nyata,
Entah aku yang terlalu bisu dalam suka atau kamu yang tidak pernah peka?
Entahlah, hanya kamu yang tau.
 

Jika ikhtiar itu ialah perpaduan antara sebuah do’a dan usaha, mungkin benar adanya jika impian kita tak pernah nyata. 
iya, bagaimana mungkin akan menjadi nyata jika aku selalu berdoa kepada-Nya dan kamu tak jua melakukan usaha?
Dan langkahku meninggalkanmu ini benar adanya, aku pernah membaca syair indah dari seorang khulafaur rasyidin yaitu Ali bin abi thalib, Bahwasannya harapan yang menyakitkan itu ialah berharap kepada manusia. Aku selalu berkata bahwa harapan itu cukup kepada Allah SWT , satu2nya Zat yang dengan sempurna menciptakan dunia dan seisinya, Robb yang menguasai hati setiap hamba-Nya, Namun faktanya aku masih juga berharap kepada selain Dia. 

Dan benar adanya, hanya kekecewaan yang aku dapatkan.
Jadi, Untuk hari ini dan kedepannya, aku akan belajar mengikhlaskanmu, karena jika harus melupakanmu itu terasa sulit. Karena manusia diciptakan untuk mengingat bukan melupakan.
Aku, tak pernah menutup diri untuk mu dimasa depanku, jika memang mencintaiku, kembalilah dimasa mendatang dengan niat yang jauh lebih matang, k
arena cinta itu dibangun bukan dijatuhkan.





By created: Ayu Lestari
Nb: Terimakasih atas izin post nya kk ^_^